Selasa, 12 Maret 2013

TULISAN 2



Farah     12210606     3EA13

Tulisan 2

Permasalahan Pendidikan

Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sisitem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sosial budaya sebagai suprasistem tersebut di mana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan intern sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitannya dengan masalah-masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya, serta masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan juga sangat kompleks, menyangkut banyak komponen, dan melibatkan banyak pihak. Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini, yaitu: bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan dan bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan untuk terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.

SUMBER :

TULISAN 1


Farah 12210606 3EA13

Tulisan 1

Saat ini Komisi III DPR RI tengah menyelenggarakan Uji Kepatutan dan Kelayakan untuk memilih hakim agung. Sebagaimana diberitakan media, pada Senin, 14/01/2013, Muhammad Daming Sunusi menjawab bahwa “yang diperkosa dengan yang diperkosa sama-sama menikmati” ketika ditanya mengenai pendapatnya akan hukuman mati bagi pelaku perkosaan.
Jawaban ini sangat mengejutkan mengingat yang bersangkutan sebagai seorang hakim yang seharusnya “memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum”, sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Tidak kalah mengejutkannya adalah anggota Komisi III DPR RI yang tertawa atas pernyataan ini.
Perkosaan adalah isu pelanggaran HAM. Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan (1993) menyebutkan bahwa “kekerasan terhadap perempuan merupakan sebuah pelanggaran hak-hak asasi &  kebebasan fundamental perempuan dan menghalangi atau meniadakan kemungkinan perempuan untuk menikmati kemungkinan perempuan untuk menikmati hak-hak asasi dan kebebasan mereka”.
Di Indonesia, kekerasan seksual selalu marak. Pada 2011, KOMNAS PEREMPUAN mencatat 2.937 kasus kekerasan di ranah komunitas dimana kekerasan seksual menempati porsi terbanyak (57%). Di ranah domestik, terdapat 1.398 kasus kekerasan seksual. Pada 2010, tercatat 864 tindak kekerasan seksual di ranah domestik & 1.781 kasus di ranah komunitas. Pada 2009, 48,68 % dari 143.586 kasus adalah kekerasan seksual.
Sikap yang melecehkan dan menertawakan perkosaan ini bertentangan dengan UU No 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, dimana salah satu bentuk kewajiban negara adalah menjamin pejabat-pejabat pemerintah dan lembaga-lembaga negara tidak melakukan suatu tindakan atau praktek diskriminasi terhadap perempuan (Pasal 2 huruf d).
Selain itu, yang bersangkutan tidak mencerminkan kualitas seseorang yang layak menduduki jabatan hakim agung sebagaimana diatur dalam Pasal 6A UU No 3 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, berbunyi “Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.”
Oleh karena itu, melalui Surat Terbuka ini, kami, INSTITUT PEREMPUAN, meminta kepada Komisi III DPR RI untuk tidak memilih Muhammad Daming Sunusi sebagai calon hakim agung.
Demikian Surat Terbuka ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

SUMBER  :

TUGAS 3


Farah         12210606       3EA13

Tugas 3 Perbedaan Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian:
ð  Narasi
ð  Deskripsi
ð  Eksposisi
ð  Argumentasi
ð  Persuasi

 1. Karangan Narasi
     Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

     Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
         menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

 2.    Karangan Deskripsi
        Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan  atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

        Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
           pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
           merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
           objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
           objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia,
           dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
           realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau
           sikap penulis. 

 3.  Karangan Eksposisi
        Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang  memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
        
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
              (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
              kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
              terhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
              tentang proses kerja sesuatu

 4.  Karangan Persuasi
      Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk  membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau  ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

 5.  Karangan Argumentasi
      Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya  bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca  terhadap suatu masalah dengan mengemukakan  alasan, bukti, dan contoh nyata.
       
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
             gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
             diakui oleh pembaca
      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
             grafik, tabel, gambar
     c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha
             mengubah sikap, pendapat atau pandangan
             pembaca
     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
             menghindarkan keterlibatan emosi dan 
             menjauhkan subjektivitas
      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat
             pengarang, kita dapat menggunakan
             bermacam-macam pola pembuktian

Contoh-contoh karangan

1.KARANGAN NARASI

Kesialanku
Tepat pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku baru pulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang rua ku kembali.
Setelah hamper 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkan olehku.

2.Karangan Deskripsi

Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.

3.KARANGAN EKSPOSISI

Rasa Takut
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ? Bagaimana cara mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan hilang dengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda

4.KARANGAN ARGUMENTASI

Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman bagi para petani. Tak hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.

5. KARANGAN PERSUASI

Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.
Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis.
Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak hanya dari pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih penting adalah kesadaran dari berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki sistem pendidikan nasional.

SUMBER :

TUGAS 2


Farah         12210606       3EA13

Tugas 2 Metode Ilmiah

 "Metode Ilmiah"

PENGARUH AMPAS TEH SEDUH TERHADAP PERTUMBUHA TANAMAN PETAI
Disusun oleh :  IMAM TRI S.
UPTD SMKN 1 TANJUNGANOM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman petai sering kali dijumpai di hutan yang tersebar di Indonesia, karena tanaman ini sangat mudah tumbuh dimana saja. Selain itu khasiat dari petai sendiri memiliki manfaat yang cukup banyak bagi tubuh diantaranya dapat mengendurkan saraf, hilangkan despresi, obat hati, ginjal, serta dapat menurunkan kematian akibat stroke, dan dapat menjaga saluran pencernaan. Sehingga hal ini banyak mendorong petani untuk menanam tanaman petai yang lebih mudah dijangkau dan lebih banyak menghasilkan keuntungan, namun tanaman tersebut tak bisa dihindarkan dari resiko kegagalan.
Tanaman petai diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena tanaman ini sering diolah menjadi masakkan. Karena petai banyak sekali manfaatnya disebabkan adanya gula alami. Semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi petai maka para petai diharapkan dapat menghasilkan petai yang lebih banyak lagi dengan kwalitas yang baik. Namun berdasarkan Dinas Pertanian Propvinsi Jatim pada tahun 2006 para petani dapat menghasilkan 7.091 ton petai, sedangkan pada tahun 2007 menghasilkan sekitar 5.341 ton. Namun dengan produksi petai yang demikian ternyata tidak sebanding dengan konsumsi petai setiap tahunnya misalkan pada tahun 2006 sebanyak 6.133 sedangkan pada tahun 2007 meningkat hingga 13 %. Dapat dilihat bahwa hasil panen tanaman petai di Indonesia mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya beberapa masalah yang dapat menggagalkan hasil panen yaitu terdapatnya hama, atau terletak pada stuktur tanah yang kurang baik sebagai media tanam. Masalah-masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi sekaligus dapat meningkatkan hasil panen dengan kwalitas yang lebih baik. Dalam budidaya tanaman petai diperlukan perhatian khusus.
Tanaman petai membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kwalitas pada petai tersebut. Hanya jenis pupuk tertentu yang dapat digunakan untuk menanam tanaman petai. Bukan hanya pupuk kandang, NPK, kompos daun dan berbagai jenis pupuk lainya yang dapat digunakan sebagai perkembangan tanaman secara optimal, ternyata ampas the seduh dapat pula digunakan sebagai kompos ampas teh seduh, karena pada ampas teh seduh mengandung karbon organik yang mampu untuk menyuburkan tanah. Sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai?
2. Manakah yang lebih tinggi antara tanaman petai yang diberi ampas teh seduh dengan yang tidak?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai.

1.4 Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan tinggi pada tanaman petai yang diberi ampas teh seduh dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas teh seduh.
Tanaman petai yang diberi ampas teh seduh lebih tinggi dibandingan dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas teh seduh.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ampas The Seduh
Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Kandungan yang terdapat di ampas teh  selain polyphenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagi kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi 2005)
Ampas teh dapat dikelola menjadi kompos dengan kwalitas yang baik, dalam pengelolahannya kompos itu dicampur dengan zat tambahan, diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul merupakan bahan yang bias membangkitkan mikroorganisme yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba tersebut cepat berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga.

2.2 Tanaman Petai
Dalam dunia tumbuhan, tanaman petai diklasifikasikan dalam keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga Parkia dan jenis Parkia speciosa berupa pohon yang tingginya antara 5 -25m. Petai atau mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong - polongan (Fabaceae), anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut "petai" juga, dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun direbus.
Pohon petai menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol (khas Mimosoidae). Bunga muncul biasanya di dekat ujung ranting. Buahnya besar, memanjang, bertipe buah polong. Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.
Petai hanya dapat ditanam di tanah rendah hingga dataran tanah yang tinggi 1,500 m daripada paras laut. Iklim kawasan yang cukup lembap dan panas adalah sesuai untuk pertumbuhan pokok yang subur. Jenis tanah yang mesti digunakan yaitu tanah gembur, tanah liat berpasir, atau liat yang dapat disesuaikan.

2.3 Hubungan antara ampas teh seduh dan tanaman petai
Setiap tanaman sangat membutuhkan pupuk, karena pupuk merupakan unsur terpenting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, sama halnya tanaman petai. Pada tanaman petai yang terpenting yaitu pada kesuburan tanah, selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal.
Faktor utama yang menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas teh seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas banyak terkandung berbagai macam unsur seperti Besi (Fe), Timbale (Pb), Tembaga (Cu), Magnesium (Mg).

BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
1.      Polybag 2 buah.
2.      Cetok.
3.      Biji petai 4 biji.
4.      Ampas teh seduh
5.      Tanah.
6.      Air.
7.      Penggaris.

3.2 Cara Kerja
1.      Menyiapkan polybag sebanyak 2 buah, kemudian menyiapkan media tanah.
2.      Mengisi setiap polybag yang telah disediakan dengan media tanah.
3.      Mengisi polybag A dengan ampas teh seduh secukupnya kemudian campur hingga rata dengan tanah, hal ini dilakukan seminggu 2 kali sedangkan pada polybag B hanya terisi oleh tanah saja.
4.      Memasukkan biji petai masing-masing 2 biji pada setiap polybag yang telah berisi tanah serta ampas teh seduh.
5.      Menyiram tanaman tersebut dengan air secukupnya hal ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari.
6.      Meletakkan tanaman tersebut di tempat yang cukup cahaya
7.      Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu bandingkan tanaman tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Polybag
Hari ke -
Rata – rata
Tinggi
1
3
5
7
9
A
1.7cm
3.6cm
5.6cm
7.7cm
9.8cm
5.68 cm
B
1.2cm
2.1cm
3.3cm
4.2cm
5.1cm
3.18 cm


4.2 Pembahasan
Ada perbedaan tinggi tanaman petai pada polybag A (yang diberi ampas teh seduh) dengan tanaman petai pada polybag B (yang tidak diberi ampas teh seduh).
Tanaman petai yang diberi ampas the seduh lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingan dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas the seduh. Hal ini dikarenakan bahwa ampas teh seduh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman petai. Selain itu ampas teh tersebut juga membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Ampas teh seduh sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman petai. Karena ampas teh seduh mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman petai. Ampas teh  seduh juga membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,

5.2 Saran
Bila akan menanam tanaman petai, sebaiknya menggunakan ampas teh seduh sebagai pupuk, karena ampas teh seduh lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai lebih besar daripada pupuk kompos lain, karena ampas teh seduh mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13% yang membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun.

ð  Untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, diperlukan suatu metode yaitu metode ilmiah. Akan tetapi, tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Pengetahuan yang disebut ilmu didapatkan dengan syarat-syarat tertentu.

METODE ILMIAH
1. Metode : Cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah sistematis
2. Metodologi : Pengkajian yang mempelajari peraturan-peraturan dari metode tersebut
3. Metodologi Ilmiah : Pengkajian dari peraturan-peraturan dalam metode ilmiah

Tujuan METODE ILMIAH adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan
Pada Kasus ini berkaitan dengan metode ilmiah karena untuk mengetahui pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai.

SUMBER :

TUGAS 1


Farah        12210606      3EA13
TUGAS 1 PENALARAN

Hakikat Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Ciri-ciri Penalaran :
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ).
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan.
Penalaran Ilmiah sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
·         Deduktif yang berujung pada rasionalisme
·         Induktif yang berujung pada empirisme
Logika merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih
Contoh :
Ketika seorang pengemis berkata :”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak logis.
Ketika seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya
ada orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
ada yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
ada lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga
Dari 3 peristiwa diatas, apakah kita bisa menarik kesimpulan bahwa air-lah yang menyebabkan orang mabuk?
Logika deduktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus (individual). Sedangkan logika induktif merupakan cara penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor dan premis minor.
Contoh :
Semua makhluk punya mata ( premis mayor )
Si Adam adalah seorang makhluk ( premis minor )
Jadi, Adam punya mata ( kesimpulan )
Kriteria kebenaran :
3+4=75+2=76+1=7
Menurut seorang anak kecil, hal ini tidak benar.
Ini membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya benar.
Secara deduktif dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah dianggap benar. Teori ini disebut koherensi. Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koherensi.

Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan berpikir dan bukan perasaan. Dengan demikian kita patut sadari bahwa tidak semua kegiatan berpikir  menyandarkan diri pada penalaran.
Jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik dalam menemukan kebenaran.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Karena tidak semua cara berpikir manusia itu sama oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai criteria kebenaran masing-masing.

Bentuk Penalaran
Bentuk-bentuk penalaran yang sering digunakan dalam wancana keseharian berupa penalaran asosiatif dan skema dissosiatif. Penalaran asosiatif berbentuk penalaran yang memasukkan beberapa unsure penalaran dan mengevaluasi atau mengorganisasikan unsur yang lainnya. Penalaran dissosiatif merupakan bentuk penalaran yang memisahkan atau mengurai unsur-unsur penalaran yang semula merupakan satu kesatuan . jenis penalaran assosiatif tersebut tidaklah mutlak hanya berupa satu jenis penalaran, tetapi lebih mengarah pada kecenderungan, terutama pada unsur bukti dan pembuktiannya.

 Metode Penalaran
Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran. Ada dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :

Metode Induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.

Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, ang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

SUMBER :