Jumat, 19 Oktober 2012

LATAR BELAKANG


Latar belakang:

Sejarah pertumbuhan koperasi di seluruh dunia disebabkan oleh tidak dapat dipecahkannya masalah kemiskinan atas dasar semangat individualisme. Koperasi lahir sebagai alat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan kelemahan-kelemahan dari perekonomian bentuk kapitalistis. Koperasi yang lahir pertama di Inggris berusaha mengatasi masalah keperluan konsumsi para anggotanya dengan cara kebersamaan yang dilandasi atas dasar prinsip-prinsip keadilan yang selanjutnya menelorkan prinsip-prinsip keadilan yang dikenal dengan RochdalePrinciples.
Dalam sejarah, diberbagai Negara telah mencoba untuk membangun system ekonomi koperasi ini menyusul Negara Inggris sebagai pendahulu, mulai dari Perancis, Jerman dan diikuti oleh Negara-negara lain. Tidak ketinggalan pula Indonesia mencoba memperbaiki ekonomi dengan mengembangkan system ekonomi koperasi di bumi Indonesia tercinta ini. Namun seperti yang kita lihat sekarang system ekonomi yang diterapkan belum cukup menangani kebobrokan ekonomi Indonesia. Maka dari itu kita perlu menelaah kembali sejarah perkembangan ekonomi Indonesia untuk sedikit menyadarkan bahwa sesungguhnya system ekonomi koperasi tidak kalah dengan system ekonomi yang lain dan bahkan lebih baik dari system-system yang ada di Indonesia saat ini.
Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya.Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak kepada masyarakat secara luas.

TEMA


Tema yang saya ambil : Koperasi

ANALISIS JURNAL 3


Analisis jurnal 3

TEMA/TOPIK :
Koperasi
JUDUL, PENGARANG & TAHUN :
PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN
KREDIT DIKALANGAN MASYARAKAT,ARI BINTARA,2009
ALASAN /LATAR BELAKANG :

Pada saat sekarang ini pembangunan yang sedang kita laksanakan dewasa ini adalah suatu rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD RI 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai1.  Titik berat pembangunan diletakan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan selaras, serasi dan seimbang guna keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.Bertitik tolak pada pembangunan tersebut,maka pemerintah dan rakyat Indonesia mempunyai kewajiban untuk menggali, mengolah dan membina kekayaan alam tersebut guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33 yang berbunyi2: 1 GBHN 1998.Ketetapan MPR RI 1998 beserta GBHN MPR RI 1998-2003.
Pemanfaatan kekayaan alam tersebut oleh rakyat Indonesia diselenggarakan dalam susunan ekonomi atas asas kekeluargaan dan kegotong royongan”. Pengertian koperasi ini menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah : “koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.”

Pemerintah juga diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang mendorong perkembangan koperasi secara sehat, baik dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitarnya, maupun turut serta dalam membangun system perekonomian nasional.sebagai organisasi ekonomi, perkembangan koperasi tidak mungkin dapat dilepaskan dari kondisi persaingan yang dihadapinya dengan pelaku-pelaku ekonomi yang lain.
Undang-Undang, No 25, Tahun 1992 Pasal 1, Tentang Perkoperasian Koperasi memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian, karena koperasi dinilai mampu memberikan berbagai kelebihan kepada para anggota atau masyarakat yang memanfaatkan keberadaannya, koperasi sebagai wadah perekonomian rakyat mempunyai fungsi dan peran seperti yang
tertuang dalam Pasal 4 Undang-Undang No 25 Tahun 1992 sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Salah satu program pengembangan koperasi yang cukup menonjol pada masa ini adalah pembentukan koperasi Unit Desa (KUD). Pengertian KUD disini adalah suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dar beberapa koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD memang secara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.


MASALAH :
Masalah diperlukan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang permasalahan yang hendak diteliti dan dicairkan pemecahannya, sehingga nanti akan dapat menghasilkan data data yang sesuai dengan yang diinginkan dan penyusunan hasil penelitiannya dapat dilakukan secara sistematis dan mudah untuk dipahami.
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Jenis-jenis kredit apa saja yang dapat diberikan oleh koperasi Unit Desa?
2. Bagaimana tata cara atau prosedur pelaksanaan pemberian kredit kepada masyarakat?
3. Bagaimana pengaruh kredit yang diberikan koperasi Unit Desa kepada masyarakat?
METODOLOGI :
1. Data & pengumpulan data :
a. Penelitian Kepustakaan
Metode ini merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan melalui literature dan peraturan perundang-undangan, serta buku buku yang ada kaitannya secara langsung dengan obyek yang diteliti. Cara ini dimaksudkan untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat atau temuan yang berhubungan erat dengan permasalahan.
b. Penelitian Lapangan
1) Wawancara (interview)
Yaitu merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu dengan melakukan percakapan atau wawancara langsung antara peneliti dengan subyek penelitian untuk memperoleh berbagai keterangan atau jawaban yang dibenarkan dalam penelitian. Adapun subyek penelitian yang dimaksudkan yaitu : Kepala koperasi  Unit Desa (KUD) yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2) Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung objek yang diteliti.
3. Model penelitian :

 a. Penelitian Kepustakaan
 b. Penelitian Lapangan Wawancara (interview), Observasi

4. Tahapan penelitian :
1. Metode Pendekatan
 2. Jenis Penelitian
3. Lokasi Penelitian
 4. Sumber Data
5. Metode Pengumpulan Data
6. Metode Analisa Data.
HASIL PEMBAHASAN :
Penelitian merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetauhan, baik dari segi teori maupun praktek. Penelitian ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun penulisan ilmiah. Suatu penelitian harus ditunjang dengan peraturan-peraturan yang menjadi dasar penelitian tersebut, sehingga penelitian yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan ,mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetauhan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam suatu yang ada. Menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada dirasa masih atau menjadi diragukan kebenarannya. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode penelitian suatu metode cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi ilmu pengetauhan yang bersangkutan. Metode adalah pedoman cara seorang ilmuan
KESIMPULAN :
Koperasi memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian, karena koperasi dinilai mampu memberikan berbagai kelebihan kepada para anggota atau masyarakat yang memanfaatkan keberadaannya.

ANALISIS JURNAL 2


Analisis jurnal 2

TEMA/TOPIK :
Koperasi
JUDUL, PENGARANG & TAHUN :
Manfaat pengelolaan koperasi pesantren sebagai media pendidikan ekonomi para santri, ARI BINTARA,2009

ALASAN/LATAR BELAKANG :
Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhis atu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badan-badan usaha atau pelaku ekonomi yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasi sebagi badan usaha mengutamakan faktor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi kesejahteraan para anggotanya. Meskipun koperasi merupakan kumpulan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tetapi koperasi bukanlah badan amal.kegiatan koperasi mempunyai tujuan yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya. Dan mengenai koperasi sangat berkaitan dengan ekonomi, mengingat ekonomi sering kali belum mampu memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menganalisis dan membangun koperasi.
Kerjasama dalam masyarakat modern telah nampak wujudnya dalam suatu jaringan sistem yang lebih kompleks. Bentu-bentuk ikatan persekutuan hidup telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini kerja sama di samping memenuhi kebutuhan menjaga kelangsungan hidup dan rasa aman, juga untuk memperoleh kasih sayang dan persahabatan seperti dalam keluarga dan paguyuban, juga telah digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan, seperti nampak organisasi-organisasi yang resmi. Koperasi mempunyai tujuan yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya. Pada asasnya koperasi bukanlah suatu usaha yang mencari keuntungan semata-mata seperti halnya usaha-usaha swasta seperti firma dan perseroan. 1 Ninik Widiyanti, koperasi dan Perekonomian Indonesia. (Jakarta : Bina Aksara,1989).Berbicara mengenai koperasi sangat berkaitan dengan ekonomi, mengingat
teori ekonomi sering kali belum mampu memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menganalisis dan membangun koperasi, perlu disadari bahwa fakta menunjukkan organisasi- organisasi koperasi hanya mencakup suatu bagian dari semua kegiatan ekonomi, dan koperasi akan dapat hidup hanyalah dalam kondisi yang sangat khusus.
Dalam GBHN 1988 dinyatakan “bahwa koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat perlu terus didorong pengembangannya dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi. Koperasi harus dapat berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri yang pertumbuhannya berakar di dalam masyarakat. Untuk itu perlu lebih ditingkatkan kesadaran, kegairahan dan kemampuan masyarakat luas untuk berkoperasi, antara lain melalui pendidikan, penyuluhan dan pembinaan pengelolaankoperasi . Selanjutnya untuk ditingkatkan partisipasi aktif anggota pada semua tingkat serta keterkaitan kelembagaan antara primer, pusat dan induk”.
MASALAH :
Sehubungan dengan hal diatas, maka timbul pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Adakah manfaat yang para santri dapatkan dalam mengelola koperasi
2. Adakah minat santri dalam pengelolaan koperasi
3. Adakah media pendidikan yang santri dapatkan dalam pengelolaan
METODOLOGI :
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan data dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang dihadapi, penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menemukan dan mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan dengan masalah yang diangkat, sehingga diperlukan sebagai pengungkapan masalah yang dipakai.Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan deskriptif kuantitatif, Kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.1 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
1.Data & pengumpulan data : Dalam pengumpulan data untuk kepentingan ini, penulis akan menggunakan teknik Dokumentasi dan Angket.

A. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Penulis mengumpulkan data-data dengan meneliiti data-data yang telah di dokumentasikan oleh pihak koperasi seperti data statistik grafik, dokumen-dokumen penting, peraturan-peraturan, dan lain-lain.
B. Angket
Angket, adalah daftar pertanyaan atau pernyatan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung.Angket ini berisi pertanyaan dengan jawaban alternatif yang berkenaan dengan manfaat Pengelolaan koperasi Pesantren, dalam hal ini santri putra dan putri MA. Assalam kelas 2.Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, salah satu pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan angket untuk memperoleh data tentang Manfaat Pengelolaan koperasi Pesantren  sebagai Media Pendidikan ekonomi Para Santri.Angket ini disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator dari setiap variabel yang diteliti, yaitu Manfaat Pengelolaan koperasi Pesantren sebagai Media Pendidikan ekonomi Para Santri. Pada penelitian ini instrument yang digunakan adalah angket, setelah angket disebarkan kepada objek penelitian kemudian data-data yang masuk kemudian diolah melalui editing dan pemberian skor, maka langkah selanjutnya menyajikan data tersebut ke dalam bentuk tabel dengan menggunakan.
P = 1 – 6 ∑ D2 n (n 2 – 1)
2. Variabel :

1. Data Variabel X
Data variabel X dalam penelitian ini adalah hasil dari data angket yang diisi oleh santri putra dan putri Pondok Pesantren Assalam meliputi manfaat pengelolaan koperasi pesantren dan minat santri dalam pengelolaan koperasi pesantren, data tersebut dapat dilihat pada lampiran…….

Selanjutnya, untuk mendapatkan data variabel X dengan jelas dapat dirubah menjadi skor standar, dengan rumus:
Ss = ∑ SMP X 100 ∑ SMI 51
Ss = skor maksimal perolehan x 100
Skor maksimal ideal
2. Data Variabel Y
Variabel ini dilihat dari nilai rapot santri putri dan putra Pondok Pesantren dilihat pada hasil mata pelajaran ekonomi dan pada semester kedua ajaran 2007-2008. adapun data santri putra dan putri berjumlah 60 orang dan data nilai rapot.
Model penelitian :
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka dan membuat deskripsi secara faktual. Penelitian ini memiliki dua variabel manfaat pengelolaan koperasi pesantren dan media pendidikan ekonomi yang para santri dapatkan.
Tahapan penelitian :
Teknik analisa datanya menggunakan teknik korelasi dengan rumus rank spearman dengan sampel santri Pondok pesantren.Hasil penelitian ini diperoleh yang menyatakan bahwa hipotesis alternatif diterima yang menyatakan adanya manfaat dalam pengelolaan koperasi pesantren dan adanya media pendidikan ekonomi yang para santri dapatkan.




KESIMPULAN :
Penelitian ini mengkaji masalah manfaat pengelolaan koperasi pesantren sebagai media pendidikan ekonomi para santri, penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu:
1. manfaat pengelolaan koperasi pesantren,
2. media pendidikan ekonomi para santri

ANALISIS JURNAL 1


Analisis jurnal 1

TEMA/TOPIK :
KOPERASI
JUDUL, PENGARANG DAN TAHUN :
PENTINGNYA KOPERASI DI DAERAH
ARI BINTARA,2009
ALASAN/LATAR BELAKANG :

Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan wujud usaha dalam mencapai tujuan nasional. Pembangunan di bidang ekonomi seperti tertuamg dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi.
Koperasi baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha, berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi harus dibangun lebih kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi, sehingga mampu berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Prinsip koperasi terdiri dari : kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa. Koperasi di Indonesia ada beberapa jenis, salah satunya adalah koperasi pegawai negeri republik Indonesia atau disingkat (KPRI). KPRI adalah koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri di Indonesia. Salah satunya adalah (KPRI) KPP Karanganom di kabupaten Klaten. Pengurus dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi perlu memperhatikan dan menjaga kondisi keuangan koperasi dengan baik. Pengelolaan keuangan koperasi yang baik akan sangat menentukan keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya. Kondisi kesehatan suatu koperasi dari aspek keuangan ini dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan koperasi tersebut. Salah satu cara dalam melakukan pengawasan adalah dengan membuat suatu penelitian kinerja.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan norma ataupun etika (Prawirosentono, 1999:1). Kinerja keuangan adalah kondisi atau posisi keuangan dari hasil analisis, khususnya tentang stabilitas, pertumbuhan dan potensinya dalam memberikan balikan kepada penyediacapital (Ruky, 1999:68).

MASALAH :

Untuk mengetahui kondisi koperasi di daerah, penulis menganalisa dan meneliti perkembangan keuangan koperasi ini berdasakan neraca dan laporan rugi/laba yang sudah dibuat. Dari laporan keuangan tersebut dapat dianalisis: “Apakah kinerja keuangan ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitasnya sudah baik?”
METODOLOGI :

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi daerah ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas dan rentabiltasnya.
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan tentang perkoperasian, khususnya mengenai pengelolaan kopersi, penyusunan laporan keuangan koperasi dan analisis kinerja keuangan dan kesehatan kopersi.
2. Bagi pengurus koperasi
Sebagai masukan dan acuan dalam mengelola usaha dimasa mendatang sehingga yang menjadi tujuan koperasi bisa tercapai.
3. Bagi pihak lain
Sebagai tambahan referensi yang menyangkut masalah laporan keuangan koperasi.
Metode Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang kerangka pemikiran, hipotesis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.


Data & pengumpulan data : Diskusi Interaktif.KPRI adalah koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri di Indonesia. Salah satunya adalah (KPRI) KPP Karanganom di kabupaten Klaten. Laporan keuangan dapat memberi informasi sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh koperasi tersebut, dari periode tertentu. Maka dari itulah untuk bisa mengetahui kinerja koperasi.

HASIL PEMBAHASAN :
Dalam bab ini diuraikan mengenai pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum koperasi, diskripsi data, analisis data dan pembahasan, serta hasil penelitian.
KESIMPULAN :
Pada garis besarnya analisis laporan keuangan dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu atau rasio-rasio tertentu dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja sebuah koperasi. Laporan keuangan dapat memberi informasi sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh koperasi tersebut, dari periode tertentu. Maka dari itulah untuk bisa mengetahui kinerja koperasi.