Rabu, 05 Juni 2013

Tulisan 1

Menunggu kebahagiaan Cinta

Malam menunggu Siang
Gelap menanti terang
Sinar rembulan sirami hati
Menanti datangnya Cinta sejati
Ku lihat sebuah bintang
Berpijar tunjukan jalan
Menuju pintu harapan
Peluang dan kepastian
Angin,,,??
Langkah ku temani jalan ku
Mencari semangat dan arti
Meminta datangnya anugrah ilahi
Menanti tibanya Cinta sejati

Tugas Resensi B.Indonesiaaa

Nama          :         Farah
Npm           :         12210606
Kelas          :         3EA13
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tugas Resensi


Pengertian :

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

Kegunaan :
·        Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
·        Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
·        Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.


Langkah-langkah :
1.     Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2.     Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
o    Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian,   tuliskan judul aslinya.)
o    Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.)
o   Penerbit
o   Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa)
o   Tebal buku
o   Harga buku (jika diperlukan).

3.     Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
o   Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh
o   Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain
o   Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang
o   Memaparkan keunikan buku
o   Merumuskan tema buku
o   Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku
o   Mengungkapkan kesan terhadap buku
o   Memperkenalkan penerbit
o   Mengajukan pertanyaan
o   Membuka dialog

4.     Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:

a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya
c. keunggulan buku
d. kelemahan buku
e. rumusan kerangka buku
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit)
g. adanya kesalahan cetak

5.     Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.


Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut :

1.     Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2.     Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3.     Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4.     Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5.     Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut :

a)     Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
b)    Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
c)     Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak). 

MEMBUAT RESENSI NOVEL

Lupus Sang Idola

Judul                       : Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
Pengarang               : Hilman Hariwijaya dan Boim Lebon
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit           : 2001
Dimensi                  : 144 halaman, 18 cm
ISBN                     : 979-655-972-2


            Ekspresif. Ya mungkin hal tersebut yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui seri-seri novel Lupus kecil. Dalam segala seri ceritanya digambarkan dunia anak-anak yang lincah, ceria, menyenangkan dan ekspresif penuh dengan canda serta tawa. Seri novel Lupus kecil pada garis besarnya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari keluarga Lupus yang terdiri dari Papi, Mami, Lupus, dan adiknya yang bernama Lulu. Walaupun pokok ceritanya mengenai tersebut yang terlihat simple dan sederhana, namun pengembangannya sangat menarik untuk diikuti.

           Pada seri novel Lupus kecil “Iiih Takuuut !!” disajikan cerita yang dibagi menjadi sepuluh bab kecil tentang Lupus yang saat itu duduk di kelas empat SD dan Lulu kelas tiga SD. Penulis menyesuaikan cerita dengan umur tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Menariknya di dalam seri novel Lupus kecil ini dipenuhi oleh berbagai macam tebakan yang menggelitik bagi siapa saja yang membacanya. Tebakan yang ringan namun sangat menghibur, cukup menyenangkan bagi anak-anak maupun orang dewasa yang membaca.

           Rupanya Hilman Hariwijaya dan Boim Lebon ingin mengangkat dunia anak-anak yang sangat menyenangkan, dan inspiratif bagi pembaca, pasalnya Lupus sang tokoh utama merupakan sosok anak yang pandai bergaul dan disenangi oleh banyak orang dengan caranya sendiri, dengan guyonan-guyonan yang menghibur. Selain itu kehangatan yang ditunjukkan oleh keluara Lupus sangat inspiratif, kedekatan antara orang tua dan anak-anaknya sangat terasa, dan mereka sangat nyaman dengan keadaan seperti itu walaupun sering diselipi oleh pertengkaran-pertengkaran kecil antar anggota keluarga ataupun dengan tokoh lain di luar anggota keluarga, namun semua masalah yang muncul selalu dapat  diatasi dengan baik oleh tokoh yang ada didalamnya. Melalui itu semua seakan penulis ingin mengingatkan tentang arti pentingnya keluarga dalam hidup ini.

            Seri novel ini disusun dengan tata bahasa yang enak untuk dibaca dan mudah dipahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis, karena menggunakan bahasa yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Juga digunakan bahasa anak seumuran SD yang tentunya sangat mudah dipahami oleh segala kalangan. Alur yang digunakan juga sesuai dengan kaidah pembuatan alur dalam novel maupun cerpen. Isinya menunjukan kejadian kejadian yang sering terjadi di masyarakat yang menggelitik. Dalam setiap bagian bab di seri novel Lupus kecil ini terkandung amanat bagi setiap orang yang membacanya. Seri novel ini dikemas dengan sangat menarik sehingga dapat membuat setiap orang ingin membacanya.

            Terlepas dari itu semua, yang disayangkan adalah pada saat pencapaian puncak konflik, ketika konflik sudah sampai puncak cerita tiba-tiba mereda dengan begitu saja akibat tebakan-tebakan yang dilontarkan oleh tokoh, sehingga konflik yang timbul tidak sampai mengena ke pembaca karena telah terlalu cepat diredakan oleh tebakan si tokoh. Selain itu keterpaduan antar bab memang kurang terlihat, seakan setiap bab yang ada di alamnya berdiri sendiri sehingga terkesan seri novel ini seperti kumpulan cerita pendek. Seharusnya penulis memperlihatkan ketepaduan antar cerita sehingga terbentuk sebuah karya yang memang berkualitas baik yang dapat dibaca oleh sega kalangan.

            Langkah Hilman dan Boim untuk mengulas sisi lain kehidupan sehari-hari keluarga kecil Lupus yang bahagia dan mendukung satu dengan yang lain ini sangat tepat. Karena kita menjadi sadar akan pentingnya dukungan dari keluarga terhadap segala sesuatu yang kita lakukan. Tanpa keluarga maka setiap orang tidak akan mengerti tentang arti kehidupan ini.


                     UNSUR DALAM NOVEL

A.    UNSUR INTRINSIK NOVEL

1.      Tema                           : Kehidupan sehari-hari keluarga Lupus

2.      Latar
         a.       Latar tempat      : rumah Lupus, lapangan, jalan raya, rumah Windy, toko elektronik, rumah Ubu, rumah Happy, sekolah Lupus
         b.      Latar waktu         : pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari
         c.      Latar suasana     : menyenangkan, menggelikan, tegang, menyedihkan, lucu,mengharukan

3.      Penokohan
         a.      Lupus                    : penuh ide, pandai, lucu, mudah bergaul
         b.      Lulu                       : kekanak-kanakan, pandai, lucu
         c.      Papi                       : hemat, tegas,baik hati
         d.      Mami                     : penyayang anak-anak, bijak
         e.      Pepno                   : lucu, menyenangkan
         f.       Iko-Iko                   : lucu, menyenangkan
         g.      Iwel-Wel                : minder, pemalu
         h.      Happy                   : baik hati, ramah, menyenangkan
         i.       Windy                    : penyayang
         j.       Kiky                       : kekanak-kanakan
         k.      Ubu                       : baik hati, ramah, menyenangkan

4.      Alur                                : Progresif
5.      Amanat                          : Keluarga merupakan bagian terpenting dalam sebuah
                                                 kehidupan, maka sayangilah keluarga dan teman-temanmu
                                                 karena merekalah yang selalu ada ketika kita
                                                 membutuhkan bantuan.


6.      Sudut pandang               : Sudut pandang orang ketiga serba tahu
7.      Gaya bahasa                  : Menggunakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan
                                                  sehari-hari sehingga mudah untuk dipahmi oleh pembaca
                                                  dan menyenangkan

B.      UNSUR  EKSTRINSIK  NOVEL

1.      Latar Belakang Kehidupan Pengarang

          Hilman Hariwijaya yang lahir di Jakarta pada tanggal 25 Agustus memang telah suka mengarang semenjak remaja, dirinya telah membuat serial Lupus di Majalah HAI, Hilman mempunyai hobi membaca dan menonton film ini telah sukses menjadi Section Head Drama. Sedangkan Boim Lebon yang nama aslinya adalah Sudiyanto pada tanggal 17 Juli juga memiliki hobi dan pekerjaan yang sama dengan Hilman, sehingga keduanya dapat menciptakan karya Lupus yang menjadi idola setiap remaja.


2.      Nilai-nilai yang berkembang di masyarakat

a.       Nilai Sosial      : Lupus gemar menolong temanya yang sedang membutuhkan,     
                                   dengan caranya sendiri. Tidak hanya Lupus namun setiap tokoh
                                   saling menolong satu sama lain.
b.      Nilai Budaya   : Kehidupan keluarga Lupus sangat mengutamakan kebersamaan
                                  seperti makan bersama di meja makan, saling menghormati, Papi
                                  sebagai kepala keluarga yang selalu mengambil keputusan
                                  dalam setiap keadaan.
c.       Nilai Ekonomi : Papi sangat memperhatikan setiap ada urusan keuangan. Papi
                                  sebagai kepala keluarga selalu memperhitungkan urusan keuangan

                                  dalam keluarga.

SINOPSIS CERITA

Sepeda Iwel-Wel Sendiri Lagi

          Lupus akhir-akhir ini sangat senang bersepeda, dia bersepeda dengan sobatnya yaitu Pepno. Lupus mempunyai kawan baru yang bernawa Iwel-Wel dia mempunyai hobi yang aneh yait gemar bersepeda sendirian, berkali-kali Lupus dan Pepno mengajak Iwel-Wel untuk bersepeda bersama namun dia menolak dan enggan menjawab apa alasanya, setelah beberapa waktu akhirnya Iwel-Wel mengaku jika dia malu dengan teman-temanya karena sepeda yang ia miliki sudah jelek dan berbeda jauh dari milik teman-temanya. Lupus meyakinkan Iwel-Wel tetapi ia tetap menolak, sampai suatu saat Iwel-Wel dibelikan sepeda baru oleh ayahnyayang sangat canggih dan bagusnya bukan main, setelah itu gantian Iwel-Wel yang mengajak Lupus dan Pepno main, tetapi mereka berdua menolak dengan berbagai alasan. Namun alasan yang pasti adalah karena mereka merasa maludenga sepeda yang dimiliki Iwel-Wel.

Teve Papi

            Papi Lupus berniatan untuk membeli TV baru yang lebih besar dan bagus dibandingkan dengan TV lama yang mereka miliki, namun TV lama akan dijual oleh Papi untuk uang tmbahan membeli TV baru, namun Mami tidak setuju dan mengingikan Tv yang lama digunakan oleh Luus dan Lulu agar tidak berebut lagi dengan Papi. Sekuat tenaga Lupus dn Lulu mencari cara agar oran yang akan menawar TV Papi tidak mau membelinya, mereka memasang jebakan disepanjang rumah, dan yap semua jebakan berhasil. Namun orang yang akan menawar TV Papi itu keesokan harinya datang lagi ke rumah ersebut untuk bernegosiasi tentang harga TV dengan Papi, dan ketika bertemu untuk kedua kalinya Lupus dan Lulu meminta kepada orang itu agar tidak membeli TV mereka dengan memberikan sogokan berupa berbagai macam makana, akhirnya orang tersebut mengurungkan niatnya untuk membeli TV Papi.

Happy dan Sepeda, Lupus dan Sepeda-Sepeda

            Happy teman Lupus satu kelas meminta Lupus untuk mengajarinya naik sepeda. Sebenarnya Lupus enggan dengan tawaran Happy, namun karena Happy menjanjikan untuk memberikan honor pada Lupus jika berhasil membuatnya mahir bermain sepeda dalam waktu satu minggu ini, maka Lupus menerima ajakan Happy karena dia butuh uang untuk mendaftar lomba lukis. Daam seminggu Lupus menjadi guru Happy, namun tak ada hasilnya, Happy masih saja jatuh ke got, dan sampai waktunya tibapun Happy belum kunjung mahir bersepeda, namun Lupus telah meminta bayaranya, dia membutuhkan uang itu dan berjanji akan membantu Happy dalam mengikuti Funbike.Dan keesokan harinya Lupus menepati janjinya, dia membantu Happy mengikuti Funbike dengan cara memegangi sepeda Happy sampai garis finish, terang sja setelah itu Lupus pegal-pegal, tetapi dia harus segera ke tempat lomba lukis, ketika sampai disana panitia lomba memberitahukan bahwa anak-anak harus menggambar sepeda, sontak saja Lupus langsung pingsan.

Malam Tahun Baru yang Bau

            Ketika itu keluarga Lupus akan merayakan Tahun Baru, namun tidak bersama, mereka akan merayakanya bersama teman-teman mereka. Ketika siang harinya Papi akan mandi, air di dalam amar mandi habis dan meminta Mami untuk menyalakannya akan tetapi tidak bisa, lalu Papi mengecek dan ternyata listrik mati diikuti oleh saluran air yang juga ikut mati. Semua anggota keluarga Lupus merasa resah karena mereka harus pergi ke acara mereka masing-masing namun air tak kunjung menyala. Lalu Papi memutuskan untuk pergi ke rumah saudara mereka yang ada di lain tempat untuk menumpang mandi, mereka berangkat dengan kondisi bau dan terkena macet di jalan. Ketika sampai disana mereka tidak menemukan saudara mereka karena ternyata baru saja pergi untuk merayakan tahun baru sehingga mere mengurungkan niat untuk pergi.

Jangan Menangis Lagi Ya, Ky

            Windy adalah salah seorang teman Lupus. Pada suatu hari Windy pulang cepat-cepat ke rumah dan ditemuinya adik kecilnya yaitu Kiky sedang menangis kencang, ternyata dia tak mau makan. Bibi baru Kiky pun tak berhasil membujuk Kiky untuk makan, lalu Lupus dan kawan-kawanya lewat depan rumah Windy, seketika itu Lupus langsung membanyol dan menyebabkan Kiky tersenyum dan mau menelan makanan yang diberikan oleh Bibinya. Namun ketika Lupus dan kawan-kawanya pulang, Kiky kembali menangis dan tidak mau makan. Lalu Windy menelpon Lupus dan bertanya bagaimana cara agar Kiky mau makan, Lupus mengingatkan untuk memberikan kesenangan-kesenangan Kiky dan ternyata berhasil, Kiky mau makan kembali.

Gara-gara Play Station Sih

            Pada saat itu anak-anak di kompleks rumah Lupus sedang senang-senangnya bermain Play Station begitupula dengan Lupus, ia menghabiskan waktu dan uang jajanya untuk bermain. Sudah berulang kali Mami mengingatkan Lupus namun tetap saja tidak digubris olehnya. Sampai pada suatu saat di kantor Papi ada bazar murah dan Mami memutuskan untuk mengajak Lupus dan Lulu. Lupus ingin sekali memiliki sepatu tinggi untuk sekolah, tetapi seketika harapan Lupus runtuh karena Mami berkata tak akan membelikan Lupus karena Lupus sudah diberikan oleh Papi uang lebih untuk ditabung, namun uang tersebut sudah dihabiskan Lupus untuk main Play Station. Dan Lupus tidak dapat membeli kebutuhannya.

Ngeles Berhadiah

            Pulang sekolah, Lupus tak sabar menemui Mami untuk meminta agar didaftarkan bimbingan belajar. Mami pun setuju akan tetapi ahrus meminta persetujuan Papi untuk mendaftarkannya. Sepulang dari kantor, Papi memberitahu Mami bahwa Mami mendapat hadiah dari toko elektronika dan dihimbau untuk mengambilnya hari itu juga. Sontak Lupus sangat senang mendengarnya dia pikir hadiah yang didapat akan digunakanya untuk mendaftarkan Bimbel. Papi dan Mami siang itu juga menuju ke too elektronik yang dimaksud, lalu betapa kagetnya Mami ternyata untuk dapat mengambil hadiahnya mereka harus membeli produk dengan harga minimal tiga juta dan hadiahnyapun tidak seberapa. Lalu mereka memutuskan untuk pulang dan Lupus pun kecewa.

Badut Ulang Tahun

            Ubu adalah teman sekelas Lulu, dia sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya. Lupus dan Lulu sibuk mencari kado untuk si Ubu. Mereka memutuskan untuk membelikan Ubu buku dongeng, namun niat itu tidak jadi karena mereka mendapat hadiah dari badut yang ada di pusat perbelanjaan itu. Setelah sampai rumah Ubu menelpon Lulu dan memeritahu bahwa dia ingin mendatangkan badut di acara ulang tahunnya dan dia mminta Lulu untuk mencarikan badut tersebut, seketika mendengar itu Lupus langsung menyeletuk agar Papi yang menjadi badut, dan benar Papi mau menjadi badut asal mendaptkan honor. Pada hari yang ditunggu Papi berdandan seperti badut sungguhan dan dia menghibur anak-anak yang datang meski pada awalnya agak kaku namun Papi berhasil menghibur semua yang datang. Papi juga mendapat honor yang diharapkannya. Tetpai ketika sampai rumah, Mami mengingatkan Papi bahwa ada pertemuan dengan client di kantor, Papi pun tanpa tunggu apa-apa langsung pergi ke kantor dengan wajah seperti badut, dan ketika sampai di ruan meeting, seisi ruangan kontan tertawa terbahak-bahak melihat Papi.

Kado

          Tiba saatnya Happy yang merayakan ulang tahun, ketika itu Lulu sibuk menyiapkan hadiah untuk Happy, dia memutuskan membeli tas sekolah yang dianggapnya sangat cocok untuk Happy. Sedangkan Lupus sama sekali tidak membelikan kado untuk Happy. Ketika datang saatnya untuk merayakan Happy Lulu sangat semangat dan datang awal, berbeda dengan Lupus yang memilih datang telat agar tidak kentara jika tak membawa kado. Namun Lupus mengaku pada Happy jika dia membawa kado. Ketika ulang tahunya Lupus, teman-teman datang ke rumah Lupus untuk memberi kado begitu juga Happy. Ketika dibuka betapa kagetnya Lulu bahwa kado yang diberikan pada Lupus adalah sama dengan kado yang diberikanya untuk Happy. Lulu marah dan ingin bertemu kepada Happy, namun ketika bertemu Lulu pun kaget karena tas yang dimiliki Happy memang ternyata kembar dengan Lupus, ternyata Happy memang sengaja membeli tas yang sama dengan Lupus agar bisa kembaran.

Iiih Takuuut !!

            Pada malam Jumat Kliwon itu Lupus ditinggal oleh Papi, Mami, dan Lulu yang akan Pergi ke rumah om Imron. Lupus memang awalnya tidak takut, namun lama lama dia merasa takut karena mendengar suara-suara aneh yang muncul di tenga malamnya. Lupus kemudian menelpon Pepno untuk tidur di rumahnya, Lupus takut pada ituan, ituan yang dimaksud adalah setan. Namun sayangnya Pepno tidak dapat ke rumah Lupus karena tidak diijinkan oleh ibunya. Ketika Lupus hendak kembali ke kamarnya, ada suara telpon yang misterius dan Lupus pun mengangkatnya. Ketika diangkat tiba-tiba Lupus pun takut dan berlari ke kamarnya. Terdengar di luar ada tiga orang yang mengetuk ngetuk kamar Lupus, ternyata Papi, Mami, dan Lulu semenjak tadi bersembunyi di luarmereka berusaha membangunkan Lupus namun Lupus tidak dengar akhirnya dibantu oleh pak Satpam dan mereka bisa masuk. Mereka sebenarnya tidak pergi ke tempat om Imron, tetapi membelikan kado untuk Lupus.

Kelebihan :

-Walaupun pokok ceritanya simple dan sederhana, namun pengembangannya sangat menarik untuk diikuti.
-Menariknya di dalam seri novel Lupus kecil ini dipenuhi oleh berbagai macam tebakan yang menggelitik bagi siapa saja yang membacanya. 
-Kehangatan yang ditunjukkan oleh keluarga Lupus sangat inspiratif.
-Mengingatkan tentang arti pentingnya keluarga dalam hidup ini.


Kekurangan :

-Pada saat pencapaian puncak konflik, ketika konflik sudah sampai puncak cerita tiba-tiba mereda dengan begitu saja akibat tebakan-tebakan yang dilontarkan oleh tokoh, sehingga konflik yang timbul tidak sampai mengena ke pembaca karena telah terlalu cepat diredakan oleh tebakan si tokoh.
-Selain itu keterpaduan antar bab memang kurang terlihat, seakan setiap bab yang ada di alamnya berdiri sendiri sehingga terkesan seri novel ini seperti kumpulan cerita pendek.
-Seharusnya penulis memperlihatkan ketepaduan antar cerita sehingga terbentuk sebuah karya yang memang berkualitas baik yang dapat dibaca oleh segala kalangan.

Senin, 29 April 2013

tulisan 2 b.indonesia 2


Selembar Puisi Untukmu Ibu

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk ku
Bidadari kecilmu…

Desah mimpimu berlari mengejar bintang

Berharap ku menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk ku
Mengurai senyum disetiap perjalanan ku
Mendera doa disetiap detik nafas ku
Ibu… kau berlian dihati ku

Relung hatimu begitu indah
Hingga ku tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu…
Ku hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak ku

Ibu…
Jangan benci ku
jika kami membuatmu menangis
Aku mencintaimu  ibu. . .

tulisan 1 b.indonesia


CARA AKU MENGENALMU CINTA


Aku mengenal mu melalui mata
Aku mencintai mu dengan perasaan hati yang ku miliki
Aku mengingat mu dengan pikiran ku
Dan aku mampu bertahan dengan kepercayaan yang ku miliki
Aku merasakan kehangatan dengan sentuhan lembut mu
Aku merasakan kedamaian saat berada di sisi mu

Dan aku merasa bahagia saat engkau tersenyum bersama ku
Saat engkau mampu untuk percaya pada ku
Saat engkau mampu bertahan ketika ku
Terlena dengan rayuan mereka disana
Sehingga aku tersadar ternyata kau lah cinta ku

Aku ingin selamanya kau bersemayang dalam hidup ku
Untuk menjaga dan menyayangi ku selamanya
Hingga suatu saat nanti kita merasakan
Kebahagiaan yang sesungguhnya,,,

tugas laporan b.indonesia


1. Pengertian Laporan

Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka.Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
Dan juga Merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan atau penelitian yang telah dilakukan atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan atau penelitian.
Jika disusun dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi.

2. Fungsi Laporan

Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut:
- pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas
- landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
- alat untuk melakukan pengawasan
- dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

3. Macam-macam Laporan

Macam-macam laporan menurut bentuknya:
- laporan berbentuk formulir
- laporan berbentuk surat
- laporan berbentuk memorandum (memo)
- laporan berbentuk naskah
- laporan berbentuk buku, biasanya laporan penelitian

4. Tujuan Laporan

Laporan adalah satu bentuk penyataan yang logikal dan tersusun. Ianya mengandungi bahagian-bahagian, tajuk-tajuk dan subtajuk-subtajuk. Sebab-sebab laporan ditulis;
• Mengenal pasti masalah
• Memberikan maklumat dan fakta
• Mencadangkan penyelesaian
• Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan
• Membuat kesimpulan
• Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti
• Membuat rekod sesuatu peristiwa
• Menganalisi aktiviti perniagaan
• Mensintesis sesuatu pelan tindakan
• Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.

5.Dasar – dasar membuat Laporan

a. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.
b. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
c. Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
#. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
#. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
d. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
e. Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
f. Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
g. Harus ada proses timbal balik
a. Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
b. Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan

6. Sistematika Laporan

Laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :

1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
            1) Latar belakang kegiatan.
            2) Dasar hukum kegiatan.
            3) Apa maksud dan tujuan kegiatan.
            4) Ruang lingkup isi laporan.

2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
            1) Jenis kegiatan.
            2) Tempat dan waktu kegiatan.
            3) Petugas kegiatan.
            4) Persiapan dan rencana kegiatan.
            5) Peserta kegiatan.
            6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan    fakta / datanya).
            7) Kesulitan dan hambatan.
            8) Hasil kegiatan.
            9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran



Contoh Laporan Sederhana:
(Nama Lembaga Penyelenggara)
Laporan Hasil Seminar
(Judul Seminar)
I Pendahuluan
            a. Latar belakang seminar
            b. Tujuan seminar
            c. Hari/tanggal dan tempat seminar
II Pelaksanaan Seminar
            a. Pembicara
            b. Moderator
            c. Notulis
            d. Peserta
III Hasil Seminar (deskripsikan)
IV Kesimpulan Seminar
V Lampiran
            a. Susunan Panitia
            b. Makalah
            c. Daftar hadir
Mengetahui Tempat, tanggal bulan tahun
Pembicara, Notulis,

tugas proposal penelitian ilmiah b.indonesia

http://id.scribd.com/doc/114429540/PROPOSA1

Selasa, 12 Maret 2013

TULISAN 2



Farah     12210606     3EA13

Tulisan 2

Permasalahan Pendidikan

Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sisitem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sosial budaya sebagai suprasistem tersebut di mana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan intern sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitannya dengan masalah-masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya, serta masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan juga sangat kompleks, menyangkut banyak komponen, dan melibatkan banyak pihak. Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini, yaitu: bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan dan bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan untuk terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.

SUMBER :

TULISAN 1


Farah 12210606 3EA13

Tulisan 1

Saat ini Komisi III DPR RI tengah menyelenggarakan Uji Kepatutan dan Kelayakan untuk memilih hakim agung. Sebagaimana diberitakan media, pada Senin, 14/01/2013, Muhammad Daming Sunusi menjawab bahwa “yang diperkosa dengan yang diperkosa sama-sama menikmati” ketika ditanya mengenai pendapatnya akan hukuman mati bagi pelaku perkosaan.
Jawaban ini sangat mengejutkan mengingat yang bersangkutan sebagai seorang hakim yang seharusnya “memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum”, sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Tidak kalah mengejutkannya adalah anggota Komisi III DPR RI yang tertawa atas pernyataan ini.
Perkosaan adalah isu pelanggaran HAM. Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan (1993) menyebutkan bahwa “kekerasan terhadap perempuan merupakan sebuah pelanggaran hak-hak asasi &  kebebasan fundamental perempuan dan menghalangi atau meniadakan kemungkinan perempuan untuk menikmati kemungkinan perempuan untuk menikmati hak-hak asasi dan kebebasan mereka”.
Di Indonesia, kekerasan seksual selalu marak. Pada 2011, KOMNAS PEREMPUAN mencatat 2.937 kasus kekerasan di ranah komunitas dimana kekerasan seksual menempati porsi terbanyak (57%). Di ranah domestik, terdapat 1.398 kasus kekerasan seksual. Pada 2010, tercatat 864 tindak kekerasan seksual di ranah domestik & 1.781 kasus di ranah komunitas. Pada 2009, 48,68 % dari 143.586 kasus adalah kekerasan seksual.
Sikap yang melecehkan dan menertawakan perkosaan ini bertentangan dengan UU No 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, dimana salah satu bentuk kewajiban negara adalah menjamin pejabat-pejabat pemerintah dan lembaga-lembaga negara tidak melakukan suatu tindakan atau praktek diskriminasi terhadap perempuan (Pasal 2 huruf d).
Selain itu, yang bersangkutan tidak mencerminkan kualitas seseorang yang layak menduduki jabatan hakim agung sebagaimana diatur dalam Pasal 6A UU No 3 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, berbunyi “Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.”
Oleh karena itu, melalui Surat Terbuka ini, kami, INSTITUT PEREMPUAN, meminta kepada Komisi III DPR RI untuk tidak memilih Muhammad Daming Sunusi sebagai calon hakim agung.
Demikian Surat Terbuka ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

SUMBER  :

TUGAS 3


Farah         12210606       3EA13

Tugas 3 Perbedaan Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian:
ð  Narasi
ð  Deskripsi
ð  Eksposisi
ð  Argumentasi
ð  Persuasi

 1. Karangan Narasi
     Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

     Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
         menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

 2.    Karangan Deskripsi
        Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan  atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

        Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
           pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
           merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
           objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
           objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia,
           dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
           realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau
           sikap penulis. 

 3.  Karangan Eksposisi
        Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang  memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
        
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
              (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
              kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
              terhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
              tentang proses kerja sesuatu

 4.  Karangan Persuasi
      Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk  membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau  ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

 5.  Karangan Argumentasi
      Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya  bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca  terhadap suatu masalah dengan mengemukakan  alasan, bukti, dan contoh nyata.
       
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
             gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
             diakui oleh pembaca
      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
             grafik, tabel, gambar
     c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha
             mengubah sikap, pendapat atau pandangan
             pembaca
     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
             menghindarkan keterlibatan emosi dan 
             menjauhkan subjektivitas
      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat
             pengarang, kita dapat menggunakan
             bermacam-macam pola pembuktian

Contoh-contoh karangan

1.KARANGAN NARASI

Kesialanku
Tepat pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku baru pulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang rua ku kembali.
Setelah hamper 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkan olehku.

2.Karangan Deskripsi

Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.

3.KARANGAN EKSPOSISI

Rasa Takut
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ? Bagaimana cara mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan hilang dengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda

4.KARANGAN ARGUMENTASI

Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman bagi para petani. Tak hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.

5. KARANGAN PERSUASI

Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.
Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis.
Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak hanya dari pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih penting adalah kesadaran dari berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki sistem pendidikan nasional.

SUMBER :