Nama : Farah
Npm : 12210606
Kelas : 3EA13
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Tugas
Resensi
Pengertian
:
Resensi berasal dari
bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat
kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa
Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas
buku. Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan
mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada
para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan
dari masyarakat atau tidak.
Kegunaan :
·
Memberikan informasi atau pemahaman yang
komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah
buku.
·
Mengajak pembaca untuk memikirkan,
merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul
dalam sebuah buku.
·
Memberikan pertimbangan kepada pembaca
apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Langkah-langkah
:
1. Membuat
judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti
tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah
resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan
isi resensi.
2. Menyusun
data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
o
Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku
hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.)
o
Pengarang (Kalau ada, tulislah juga
penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.)
o
Penerbit
o
Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan
ke berapa)
o
Tebal buku
o
Harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat
pembukaan
Pembukaan
dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
o
Memperkenalkan siapa pengarangnya,
karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh
o
Membandingkan dengan buku sejenis yang
sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain
o
Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang
o
Memaparkan keunikan buku
o
Merumuskan tema buku
o
Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan
buku
o
Mengungkapkan kesan terhadap buku
o
Memperkenalkan penerbit
o
Mengajukan pertanyaan
o
Membuka dialog
4. Tubuh
atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh
atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a.
sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya
c. keunggulan buku
d. kelemahan buku
e. rumusan kerangka buku
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit)
g. adanya kesalahan cetak
5. Penutup
resensi buku
Bagian
penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Ketika
melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi
buku sebagai berikut :
1. Penjajakan
atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang
diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan
dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga
harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan
prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku
itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik,
pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2. Membaca
buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta
permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3. Menandai
bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian
yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat
sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan
sikap dan menilai hal-hal berikut :
a) Organisasi
atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian
yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
b) Isi
pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas
pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat
dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
c) Aspek
teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya
(banyak salah cetak atau tidak).
MEMBUAT
RESENSI NOVEL
Lupus Sang Idola
Judul
:
Lupus Kecil “Iiih Takuuut !!”
Pengarang : Hilman Hariwijaya dan Boim Lebon
Penerbit
: PT Gramedia
Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2001
Dimensi
: 144 halaman, 18
cm
ISBN
: 979-655-972-2
Ekspresif. Ya mungkin hal tersebut yang ingin disampaikan oleh pengarang
melalui seri-seri novel Lupus kecil. Dalam segala seri ceritanya digambarkan
dunia anak-anak yang lincah, ceria, menyenangkan dan ekspresif penuh dengan
canda serta tawa. Seri novel Lupus kecil pada garis besarnya menceritakan
tentang kehidupan sehari-hari keluarga Lupus yang terdiri dari Papi, Mami,
Lupus, dan adiknya yang bernama Lulu. Walaupun pokok ceritanya mengenai
tersebut yang terlihat simple dan sederhana, namun pengembangannya sangat
menarik untuk diikuti.
Pada seri novel Lupus kecil “Iiih Takuuut !!” disajikan cerita yang
dibagi menjadi sepuluh bab kecil tentang Lupus yang saat itu duduk di kelas
empat SD dan Lulu kelas tiga SD. Penulis menyesuaikan cerita dengan umur
tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Menariknya di dalam seri novel Lupus kecil
ini dipenuhi oleh berbagai macam tebakan yang menggelitik bagi siapa saja yang
membacanya. Tebakan yang ringan namun sangat menghibur, cukup menyenangkan bagi
anak-anak maupun orang dewasa yang membaca.
Rupanya Hilman Hariwijaya dan Boim Lebon ingin mengangkat dunia
anak-anak yang sangat menyenangkan, dan inspiratif bagi pembaca, pasalnya Lupus
sang tokoh utama merupakan sosok anak yang pandai bergaul dan disenangi oleh
banyak orang dengan caranya sendiri, dengan guyonan-guyonan yang menghibur.
Selain itu kehangatan yang ditunjukkan oleh keluara Lupus sangat inspiratif,
kedekatan antara orang tua dan anak-anaknya sangat terasa, dan mereka sangat
nyaman dengan keadaan seperti itu walaupun sering diselipi oleh
pertengkaran-pertengkaran kecil antar anggota keluarga ataupun dengan tokoh
lain di luar anggota keluarga, namun semua masalah yang muncul selalu dapat
diatasi dengan baik oleh tokoh yang ada didalamnya. Melalui itu semua
seakan penulis ingin mengingatkan tentang arti pentingnya keluarga dalam hidup
ini.
Seri novel ini disusun dengan tata bahasa yang enak untuk dibaca dan
mudah dipahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis, karena menggunakan
bahasa yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Juga digunakan bahasa
anak seumuran SD yang tentunya sangat mudah dipahami oleh segala kalangan. Alur
yang digunakan juga sesuai dengan kaidah pembuatan alur dalam novel maupun
cerpen. Isinya menunjukan kejadian kejadian yang sering terjadi di masyarakat
yang menggelitik. Dalam setiap bagian bab di seri novel Lupus kecil ini
terkandung amanat bagi setiap orang yang membacanya. Seri novel ini dikemas
dengan sangat menarik sehingga dapat membuat setiap orang ingin membacanya.
Terlepas dari itu semua, yang disayangkan adalah pada saat pencapaian
puncak konflik, ketika konflik sudah sampai puncak cerita tiba-tiba mereda
dengan begitu saja akibat tebakan-tebakan yang dilontarkan oleh tokoh, sehingga
konflik yang timbul tidak sampai mengena ke pembaca karena telah terlalu cepat
diredakan oleh tebakan si tokoh. Selain itu keterpaduan antar bab memang kurang
terlihat, seakan setiap bab yang ada di alamnya berdiri sendiri sehingga
terkesan seri novel ini seperti kumpulan cerita pendek. Seharusnya penulis
memperlihatkan ketepaduan antar cerita sehingga terbentuk sebuah karya yang
memang berkualitas baik yang dapat dibaca oleh sega kalangan.
Langkah Hilman dan Boim untuk mengulas sisi lain kehidupan sehari-hari
keluarga kecil Lupus yang bahagia dan mendukung satu dengan yang lain ini
sangat tepat. Karena kita menjadi sadar akan pentingnya dukungan dari keluarga
terhadap segala sesuatu yang kita lakukan. Tanpa keluarga maka setiap orang
tidak akan mengerti tentang arti kehidupan ini.
UNSUR DALAM NOVEL
A.
UNSUR INTRINSIK NOVEL
1. Tema
: Kehidupan sehari-hari keluarga Lupus
2. Latar
a. Latar tempat : rumah Lupus,
lapangan, jalan raya, rumah Windy, toko elektronik, rumah Ubu, rumah Happy, sekolah Lupus
b.
Latar waktu : pagi hari, siang
hari, sore hari, malam hari
c.
Latar suasana : menyenangkan, menggelikan,
tegang, menyedihkan, lucu,mengharukan
3. Penokohan
a.
Lupus
: penuh ide, pandai, lucu,
mudah bergaul
b.
Lulu
: kekanak-kanakan,
pandai, lucu
c.
Papi
: hemat, tegas,baik
hati
d.
Mami
: penyayang anak-anak, bijak
e. Pepno
: lucu, menyenangkan
f.
Iko-Iko
: lucu, menyenangkan
g.
Iwel-Wel : minder, pemalu
h.
Happy
: baik hati, ramah, menyenangkan
i. Windy
: penyayang
j.
Kiky
:
kekanak-kanakan
k.
Ubu
: baik hati, ramah, menyenangkan
4.
Alur
: Progresif
5. Amanat
:
Keluarga merupakan bagian terpenting dalam sebuah
kehidupan, maka sayangilah keluarga dan
teman-temanmu
karena merekalah yang selalu ada ketika kita
membutuhkan bantuan.
6. Sudut pandang
: Sudut pandang orang ketiga serba
tahu
7. Gaya bahasa
:
Menggunakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari sehingga mudah untuk dipahmi oleh pembaca
dan menyenangkan
B. UNSUR EKSTRINSIK NOVEL
1. Latar Belakang
Kehidupan Pengarang
Hilman Hariwijaya yang lahir di Jakarta
pada tanggal 25 Agustus memang telah suka mengarang semenjak remaja, dirinya
telah membuat serial Lupus di Majalah HAI, Hilman mempunyai hobi membaca dan
menonton film ini telah sukses menjadi Section Head Drama. Sedangkan Boim Lebon
yang nama aslinya adalah Sudiyanto pada tanggal 17 Juli juga memiliki hobi dan
pekerjaan yang sama dengan Hilman, sehingga keduanya dapat menciptakan karya
Lupus yang menjadi idola setiap remaja.
2. Nilai-nilai yang berkembang
di masyarakat
a. Nilai Sosial
: Lupus gemar menolong temanya yang sedang membutuhkan,
dengan
caranya sendiri. Tidak hanya Lupus namun setiap tokoh
saling menolong
satu sama lain.
b. Nilai Budaya :
Kehidupan keluarga Lupus sangat mengutamakan kebersamaan
seperti makan
bersama di meja makan, saling menghormati, Papi
sebagai
kepala keluarga yang selalu mengambil keputusan
dalam setiap
keadaan.
c. Nilai Ekonomi : Papi
sangat memperhatikan setiap ada urusan keuangan. Papi
sebagai
kepala keluarga selalu memperhitungkan urusan keuangan
dalam keluarga.
SINOPSIS CERITA
Sepeda Iwel-Wel Sendiri Lagi
Lupus akhir-akhir ini sangat senang
bersepeda, dia bersepeda dengan sobatnya yaitu Pepno. Lupus mempunyai kawan
baru yang bernawa Iwel-Wel dia mempunyai hobi yang aneh yait gemar bersepeda
sendirian, berkali-kali Lupus dan Pepno mengajak Iwel-Wel untuk bersepeda
bersama namun dia menolak dan enggan menjawab apa alasanya, setelah beberapa
waktu akhirnya Iwel-Wel mengaku jika dia malu dengan teman-temanya karena
sepeda yang ia miliki sudah jelek dan berbeda jauh dari milik teman-temanya.
Lupus meyakinkan Iwel-Wel tetapi ia tetap menolak, sampai suatu saat Iwel-Wel
dibelikan sepeda baru oleh ayahnyayang sangat canggih dan bagusnya bukan main,
setelah itu gantian Iwel-Wel yang mengajak Lupus dan Pepno main, tetapi mereka
berdua menolak dengan berbagai alasan. Namun alasan yang pasti adalah karena
mereka merasa maludenga sepeda yang dimiliki Iwel-Wel.
Teve Papi
Papi Lupus berniatan untuk membeli TV baru yang lebih besar dan bagus
dibandingkan dengan TV lama yang mereka miliki, namun TV lama akan dijual oleh
Papi untuk uang tmbahan membeli TV baru, namun Mami tidak setuju dan
mengingikan Tv yang lama digunakan oleh Luus dan Lulu agar tidak berebut lagi
dengan Papi. Sekuat tenaga Lupus dn Lulu mencari cara agar oran yang akan
menawar TV Papi tidak mau membelinya, mereka memasang jebakan disepanjang
rumah, dan yap semua jebakan berhasil. Namun orang yang akan menawar TV Papi
itu keesokan harinya datang lagi ke rumah ersebut untuk bernegosiasi tentang
harga TV dengan Papi, dan ketika bertemu untuk kedua kalinya Lupus dan Lulu
meminta kepada orang itu agar tidak membeli TV mereka dengan memberikan sogokan
berupa berbagai macam makana, akhirnya orang tersebut mengurungkan niatnya
untuk membeli TV Papi.
Happy dan Sepeda, Lupus dan Sepeda-Sepeda
Happy
teman Lupus satu kelas meminta Lupus untuk mengajarinya naik sepeda. Sebenarnya
Lupus enggan dengan tawaran Happy, namun karena Happy menjanjikan untuk
memberikan honor pada Lupus jika berhasil membuatnya mahir bermain sepeda dalam
waktu satu minggu ini, maka Lupus menerima ajakan Happy karena dia butuh uang
untuk mendaftar lomba lukis. Daam seminggu Lupus menjadi guru Happy, namun tak
ada hasilnya, Happy masih saja jatuh ke got, dan sampai waktunya tibapun Happy
belum kunjung mahir bersepeda, namun Lupus telah meminta bayaranya, dia
membutuhkan uang itu dan berjanji akan membantu Happy dalam mengikuti
Funbike.Dan keesokan harinya Lupus menepati janjinya, dia membantu Happy
mengikuti Funbike dengan cara memegangi sepeda Happy sampai garis finish,
terang sja setelah itu Lupus pegal-pegal, tetapi dia harus segera ke tempat
lomba lukis, ketika sampai disana panitia lomba memberitahukan bahwa anak-anak
harus menggambar sepeda, sontak saja Lupus langsung pingsan.
Malam Tahun Baru yang Bau
Ketika
itu keluarga Lupus akan merayakan Tahun Baru, namun tidak bersama, mereka akan
merayakanya bersama teman-teman mereka. Ketika siang harinya Papi akan mandi,
air di dalam amar mandi habis dan meminta Mami untuk menyalakannya akan tetapi
tidak bisa, lalu Papi mengecek dan ternyata listrik mati diikuti oleh saluran
air yang juga ikut mati. Semua anggota keluarga Lupus merasa resah karena
mereka harus pergi ke acara mereka masing-masing namun air tak kunjung menyala.
Lalu Papi memutuskan untuk pergi ke rumah saudara mereka yang ada di lain
tempat untuk menumpang mandi, mereka berangkat dengan kondisi bau dan terkena
macet di jalan. Ketika sampai disana mereka tidak menemukan saudara mereka
karena ternyata baru saja pergi untuk merayakan tahun baru sehingga mere
mengurungkan niat untuk pergi.
Jangan Menangis Lagi Ya, Ky
Windy
adalah salah seorang teman Lupus. Pada suatu hari Windy pulang cepat-cepat ke
rumah dan ditemuinya adik kecilnya yaitu Kiky sedang menangis kencang, ternyata
dia tak mau makan. Bibi baru Kiky pun tak berhasil membujuk Kiky untuk makan,
lalu Lupus dan kawan-kawanya lewat depan rumah Windy, seketika itu Lupus
langsung membanyol dan menyebabkan Kiky tersenyum dan mau menelan makanan yang
diberikan oleh Bibinya. Namun ketika Lupus dan kawan-kawanya pulang, Kiky
kembali menangis dan tidak mau makan. Lalu Windy menelpon Lupus dan bertanya
bagaimana cara agar Kiky mau makan, Lupus mengingatkan untuk memberikan
kesenangan-kesenangan Kiky dan ternyata berhasil, Kiky mau makan kembali.
Gara-gara Play Station Sih
Pada saat itu anak-anak di kompleks rumah Lupus sedang senang-senangnya
bermain Play Station begitupula dengan Lupus, ia menghabiskan waktu dan uang
jajanya untuk bermain. Sudah berulang kali Mami mengingatkan Lupus namun tetap
saja tidak digubris olehnya. Sampai pada suatu saat di kantor Papi ada bazar
murah dan Mami memutuskan untuk mengajak Lupus dan Lulu. Lupus ingin sekali
memiliki sepatu tinggi untuk sekolah, tetapi seketika harapan Lupus runtuh
karena Mami berkata tak akan membelikan Lupus karena Lupus sudah diberikan oleh
Papi uang lebih untuk ditabung, namun uang tersebut sudah dihabiskan Lupus
untuk main Play Station. Dan Lupus tidak dapat membeli kebutuhannya.
Ngeles Berhadiah
Pulang
sekolah, Lupus tak sabar menemui Mami untuk meminta agar didaftarkan bimbingan
belajar. Mami pun setuju akan tetapi ahrus meminta persetujuan Papi untuk
mendaftarkannya. Sepulang dari kantor, Papi memberitahu Mami bahwa Mami
mendapat hadiah dari toko elektronika dan dihimbau untuk mengambilnya hari itu
juga. Sontak Lupus sangat senang mendengarnya dia pikir hadiah yang didapat akan
digunakanya untuk mendaftarkan Bimbel. Papi dan Mami siang itu juga menuju ke
too elektronik yang dimaksud, lalu betapa kagetnya Mami ternyata untuk dapat
mengambil hadiahnya mereka harus membeli produk dengan harga minimal tiga juta
dan hadiahnyapun tidak seberapa. Lalu mereka memutuskan untuk pulang dan Lupus pun
kecewa.
Badut Ulang Tahun
Ubu
adalah teman sekelas Lulu, dia sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya.
Lupus dan Lulu sibuk mencari kado untuk si Ubu. Mereka memutuskan untuk membelikan
Ubu buku dongeng, namun niat itu tidak jadi karena mereka mendapat hadiah dari
badut yang ada di pusat perbelanjaan itu. Setelah sampai rumah Ubu menelpon
Lulu dan memeritahu bahwa dia ingin mendatangkan badut di acara ulang tahunnya
dan dia mminta Lulu untuk mencarikan badut tersebut, seketika mendengar itu
Lupus langsung menyeletuk agar Papi yang menjadi badut, dan benar Papi mau
menjadi badut asal mendaptkan honor. Pada hari yang ditunggu Papi berdandan
seperti badut sungguhan dan dia menghibur anak-anak yang datang meski pada
awalnya agak kaku namun Papi berhasil menghibur semua yang datang. Papi juga
mendapat honor yang diharapkannya. Tetpai ketika sampai rumah, Mami
mengingatkan Papi bahwa ada pertemuan dengan client di kantor, Papi pun tanpa tunggu
apa-apa langsung pergi ke kantor dengan wajah seperti badut, dan ketika sampai
di ruan meeting, seisi ruangan kontan tertawa terbahak-bahak melihat Papi.
Kado
Tiba
saatnya Happy yang merayakan ulang tahun, ketika itu Lulu sibuk menyiapkan
hadiah untuk Happy, dia memutuskan membeli tas sekolah yang dianggapnya sangat
cocok untuk Happy. Sedangkan Lupus sama sekali tidak membelikan kado untuk
Happy. Ketika datang saatnya untuk merayakan Happy Lulu sangat semangat dan
datang awal, berbeda dengan Lupus yang memilih datang telat agar tidak kentara
jika tak membawa kado. Namun Lupus mengaku pada Happy jika dia membawa kado.
Ketika ulang tahunya Lupus, teman-teman datang ke rumah Lupus untuk memberi
kado begitu juga Happy. Ketika dibuka betapa kagetnya Lulu bahwa kado yang
diberikan pada Lupus adalah sama dengan kado yang diberikanya untuk Happy. Lulu
marah dan ingin bertemu kepada Happy, namun ketika bertemu Lulu pun kaget
karena tas yang dimiliki Happy memang ternyata kembar dengan Lupus, ternyata
Happy memang sengaja membeli tas yang sama dengan Lupus agar bisa kembaran.
Iiih Takuuut !!
Pada malam Jumat Kliwon itu Lupus ditinggal oleh Papi, Mami, dan Lulu
yang akan Pergi ke rumah om Imron. Lupus memang awalnya tidak takut, namun lama
lama dia merasa takut karena mendengar suara-suara aneh yang muncul di tenga
malamnya. Lupus kemudian menelpon Pepno untuk tidur di rumahnya, Lupus takut
pada ituan, ituan yang dimaksud adalah setan. Namun sayangnya Pepno tidak dapat
ke rumah Lupus karena tidak diijinkan oleh ibunya. Ketika Lupus hendak kembali
ke kamarnya, ada suara telpon yang misterius dan Lupus pun mengangkatnya.
Ketika diangkat tiba-tiba Lupus pun takut dan berlari ke kamarnya. Terdengar di
luar ada tiga orang yang mengetuk ngetuk kamar Lupus, ternyata Papi, Mami, dan
Lulu semenjak tadi bersembunyi di luarmereka berusaha membangunkan Lupus namun
Lupus tidak dengar akhirnya dibantu oleh pak Satpam dan mereka bisa masuk.
Mereka sebenarnya tidak pergi ke tempat om Imron, tetapi membelikan kado untuk
Lupus.